KITASULTRA.COM | BUTON TENGAH – Seorang warga Desa Wadiabero, Kecamatan GU, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), berinisial M (18), meninggal dunia akibat ledakan bom ikan yang sedang dirakit. Selain menewaskan korban, ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan pada rumah di Dusun Patoa.
Peristiwa tragis ini bermula saat adik korban, AZ (9), sedang memasak mie instan di rumah mereka. Sementara itu, M tengah merakit bom ikan ketika ledakan terjadi. Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu 25 Januari 2025 mengungkapkan bahwa ledakan tersebut terjadi pada malam hari, sekitar pukul 20.30 WITA.
“Ledakan bom ikan tersebut terjadi di sebuah rumah dan mengakibatkan satu korban meninggal dunia, inisial M (18),” ujarnya.
Menurut dugaan sementara, ledakan disebabkan oleh suhu panas dan percikan kompor yang memicu ledakan dari bahan kimia yang digunakan korban untuk merakit bom ikan. Meskipun warga sekitar sempat menolong dan membawa korban ke RSUD Buton Tengah, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Tim INAFIS Polres Buton Tengah telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sedang menyelidiki penyebab pasti ledakan tersebut. Dari hasil olah TKP, Tim INAFIS berhasil mengamankan barang bukti berupa 30 kotak korek kayu, 5 botol kaca, satu kantong plastik berisi potongan alumunium, serta beberapa botol kaca kecil dan potongan selang kecil yang digunakan korban dalam merakit bom ikan.
Kapolres Buton Tengah mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan, khususnya di perairan Buton Tengah. Ia mengingatkan bahwa penggunaan bahan peledak tidak hanya merusak habitat dan biota laut, tetapi juga sangat berbahaya bagi keselamatan.
“Demi keselamatan bersama, kami mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan, karena dampaknya sangat berbahaya,” tegas AKBP Wahyu Adi Waluyo.***
Editor: Redaksi