Ketgam: Direktur Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) Popon Lingga Geni saat memaparkan hasil survei Pilkada Konawe
KITASULTRA.COM | KENDARI – Direktur Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) Popon Lingga Geni mengungkapkan bahwa tingkat pengenalan 94,3 persen dan kesukaan responden mencapai angka 89,1 persen merupakan salah satu faktor yang membuat pasangan Rusdianto-Fachry Fachry Pahlevi Konggoasa (RD-FPK) mengungguli kedua rivalnya.
“Dari tingkat tokoh dan paling disukai, Rusdianto cukup tinggi sesuai survei kita. Ini sangat berpengaruh pada elektabilitas paslon,” jelas Popon Lingga Geni saat memaparkan hasil survei Pilkada Konawe, Kamis 3 Oktober 2024 di salah satu hotel ternama di Kota Kendari.
Selain faktor itu, lanjut Direktur JSI, elektabilitas pasangan Rusdianto-Fachry tertinggi karena pasangan nomor urut 2 ini dinilai lebih memahami persoalan daerah dan tahu cara menyelesakan masalah.
“Alasan utama masyarakat memilih pasangan calon RD – FPK karena isu yang diangkat bisa menjawab persoalan di Konawe saat ini. Kemudian kemampuan dari pasangan calon RD – FPK dalam memecahkan masalah,” beber Popon sapaan akrabnya.
Kemudian alasan lain yang membuat paslon nomor urut 2 ini tidak terkejar elektabilitasnya adalah banyak tokoh berpengaruh yang telah bergabung di gerbong mereka.
“Endorsmen KSK dan LA juga memberikan efek atas tingginya elektabilitas Rusdianto – Fachry di Pilkada Konawe,” pungkas Popon.
Diketahui, Pilkada Konawe kali ini diikuti oleh tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Nomor urut 1: Pasangan Yusran Akbar – Syamsul Ibrahim. Nomor urut 2: Rusdianto – Fachry Pahlevi Konggoasa dan nomor urut 3: Harmin Ramba – Dessy Indah Rachmat.
Berdasarkan hasil survei JSI, elektabilitas pasangan calon (paslon) Rusdianto – Fachry Pahlevi Konggoasa (RD-FPK) berada di posisi teratas dengan angka sebesar 44,1 persen.
Kemudian disusul paslon Harmin Ramba – Dessy Indah Rachmat (HADIR) sebesar 34,8 persen dan Yusran Akbar – Syamsul Ibrahim (YA – SYAM) berada pada posisi terakhir dengan persentase mencapai 18,2 persen. Pemilih yang belum bisa menentukan pilihan yakni sebesar 2,9 persen.
Laporan: Redaksi